Kabar bahwa Anda akan memiliki bayi kembar selalu merupakan sebuah
kejutan. Tiba-tiba, semua hal yang telah dipersiapkan harus dikalikan
dua: dua nama, dua set baju, dua gendongan, dua lemari, dua ayunan, dll.
Namun, selain kegirangan bahwa Anda akan mendapatkan “bonus” bayi
kembar, rasa ingin tahu dan kecemasan mungkin juga menyeruak mengenai
kondisi yang luar biasa itu. Mengapa bisa kembar? Apa saja potensi
risiko dari kehamilan kembar?
Istilah
kehamilan kembar merujuk pada dua atau lebih bayi yang berbagi rahim
yang sama dan biasanya terlahir pada hari yang sama. Ada dua jenis
kehamilan kembar: kembar identik dan kembar fraternal.
Kembar identik
Kembar identik atau kembar monozigotik adalah hasil dari satu sel telur yang dibuahi oleh satu sperma untuk membentuk satu zigot
yang kemudian membelah menjadi dua embrio. Mekanisme biologis yang
mendorong pembelahan zigot menjadi dua embrio ini sampai sekarang masih
misteri. Kedua embrio memiliki DNA yang sama dan selalu berjenis kelamin
sama. Kedua embrio kemudian berkembang menjadi dua janin dalam rahim
yang sama. Tergantung pada tahap di mana zigot membelah, kembar identik
dapat berbagi kantung ketuban atau amnion yang sama (monoamniotik) atau tidak (diamniotik). Kembar identik diamniotik dapat berbagi plasenta yang sama (monokorionik) atau tidak (dikorionik). Semua kembar monoamniotik adalah monokorionik. Zigot yang membelah pada tahap awal akan menjadi kembar diamniotik dan dikorionik (“di-di“). Pembelahan zigot antara 4 sampai 8 hari setelah pembuahan biasanya menghasilkan kembar monokorionik-diamniotik (“mono-di“). Pembelahan antara 8 sampai 12 hari setelah pembuahan biasanya akan menghasilkan kembar monokorionik-monoamniotik (“mono-mono“) . Pembelahan setelah 12 hari dari pembuahan biasanya akan menghasilkan kembar siam.
Kembar fraternal
Kembar fraternal atau kembar non-identik
terjadi ketika ketika ibu melepaskan dua telur yang dibuahi oleh dua
sperma yang berbeda. Dua telur tersebut kemudian membentuk dua zigot–
sehingga juga disebut kembar dizigotik– yang berkembang
menjadi embrio dengan plasenta sendiri-sendiri. Kedua embrio berkembang
menjadi janin yang mungkin berjenis kelamin sama atau berbeda. Dua
pertiga dari semua kelahiran kembar fraternal berjenis kelamin sama dan
sepertiga berjenis kelamin berbeda. Selama kehamilan, janin selalu
memiliki dua plasenta dan dua kantung ketuban yang terpisah.
Namun, terkadang saat lahir plasenta dapat terlihat seperti sebuah
plasenta yang besar, karena setelah ditanamkan berdekatan satu sama lain
keduanya menjadi seperti menyatu. Bayi kembar fraternal sebagian besar
memiliki setengah genom yang sama, kadang lebih, kadang kurang. Itulah
mengapa sebagian kembar fraternal lebih mirip satu-sama lain dan
sebagian lain tidak. Mereka memang hanya dua saudara kandung yang
kebetulan berbagi rahim yang sama pada waktu yang sama!
Pada kasus
kembar fraternal yang sangat jarang, dua telur dibuahi pada waktu yang
berbeda melalui dua atau lebih hubungan seksual, baik dalam satu siklus
menstruasi (superfecundation) atau, lebih jarang, dalam kehamilan (superfetation).
Hal ini dapat menyebabkan seorang wanita mengandung bayi kembar
fraternal dengan ayah yang berbeda (yang merupakan setengah saudara
kandung).
Angka kejadian
Kembar identik lebih jarang
terjadi dibandingkan kembar fraternal. Sekitar dua pertiga dari semua
kelahiran kembar adalah fraternal. Kembar identik terjadi pada sekitar 4
dari setiap 1.000 kelahiran, sedangkan kembar fraternal terjadi pada
tingkat yang berbeda pada kelompok etnis yang berbeda dan pada usia ibu
yang berbeda. Wanita yang lebih muda (di bawah usia 20) lebih sedikit
memiliki kembar fraternal (sekitar 3 dari 1.000 kelahiran), sementara
wanita usia 35 sampai 40 memiliki sekitar 14 dalam 1.000 kelahiran.
Setelah usia 40, kejadiannya menurun lagi. Secara umum, angka kejadian
kembar fraternal lebih tinggi dalam beberapa tahun terakhir, terutama
dengan meningkatnya penggunaan obat kesuburan yang menyebabkan ovulasi
ganda.
Kadang-kadang kehamilan kembar dapat melibatkan lebih dari
dua janin, misalnya kembar tiga atau empat. Sebelum adanya obat
perangsang ovulasi, kembar tiga jarang terjadi (sekitar 1 dari 8000
kelahiran) dan kembar lebih dari 3 sangat jarang sehingga nyaris tidak
pernah terdengar. Kembar tiga identik adalah kondisi yang langka sekali.
Kembar tiga non-identik (fraternal) atau kombinasi dua kembar identik
dengan bayi ke-3 yang non-identik adalah kondisi yang lebih umum.
Pada umumnya, wanita hanya melepaskan satu sel telur di setiap ovulasi.
Pada wanita tertentu, lebih dari satu sel telur dilepaskan dalam satu
ovulasi, sehingga menyebabkan kembar fraternal. Studi menunjukkan bahwa
kecenderuangan ini diwariskan dalam keluarga. Kemampuan untuk memiliki
kembar fraternal diwariskan kepada seorang wanita dari ibu atau neneknya
(baik dari sisi ayah atau ibunya). Oleh karena itu, jika Anda memiliki
kehamilan kembar fraternal, Anda dapat mewariskan bakat genetik itu ke
anak atau cucu perempuan Anda. Kembar fraternal juga lebih umum pada
kelompok etnis Afrika dibandingkan etnis Asia atau Eropa. Berbeda dengan
kembar fraternal, kembar identik dianggap sebagai kekhasan alami dan
bukan merupakan sifat yang diwariskan dalam keluarga. Angka kejadian
kembar identik cukup konstan di seluruh dunia, di semua kelompok etnis
dan kelompok usia.
Risiko kehamilan kembar
Meskipun
merupakan fenomena alami, kehamilan kembar dianggap berisiko tinggi.
Kehamilan kembar harus dipantau dengan hati-hati selama kehamilan,
terutama dalam tiga bulan terakhir. Beberapa risiko yang dapat terjadi
adalah:
- Janin lebih kecil. Janin kembar cenderung lebih kecil dibandingkan janin tunggal. Kembar fraternal cenderung berkembang lebih baik daripada kembar identik karena kembar fraternal selalu memiliki kantung ketuban sendiri, sehingga tidak bisa “mencuri” makanan dari kembar lainnya (seperti yang kadang-kadang terjadi pada kembar identik yang berada dalam kantung ketuban yang sama). Jika Anda memiliki kehamilan kembar, pastikan bahwa kehamilan Anda dipantau oleh dokter spesialis agar pengukuran janin Anda dapat secara akurat diambil setiap bulan. Jika janin tidak berkembang dengan baik, mungkin perlu pengawasan intensif di rumah sakit dan jika janin terlalu berisiko bila terus berada di rahim Anda, persalinan dengan pembedahan mungkin harus dilakukan.
- Peningkatan risiko prematuritas. Karena ukuran rahim yang terbatas, kehamilan kembar sangat berpeluang untuk berakhir secara prematur. Rata-rata usia kehamilan kembar adalah 34-37 minggu. Secara khusus, ada risiko kelahiran prematur spontan yang tinggi pada kehamilan kembar jika sang ibu pernah melahirkan prematur spontan pada kehamilan tunggal sebelumnya. Sebagaimana diketahui, kelahiran prematur dapat memiliki berbagai konsekuensi kesehatan pada bayi.
- Risiko kelainan bawaan yang lebih tinggi (2-4 kali dari kehamilan tunggal). Insiden cerebral palsy pada bayi kembar dua adalah 1-1,5% dan kembar tiga adalah 7-8%.
- Risiko komplikasi kehamilan yang lebih tinggi, seperti hiperemesis gravidarum, polihidramnion, pra-eklampsia, anemia, perdarahan antepartum. Kembar monoamniotik atau monoamniotik-monokorionik dapat menyebabkan komplikasi kehamilan. Misalnya. tali pusar dari kembar monoamniotik dapat terbelit sehingga mengurangi atau mengganggu suplai darah ke janin. Kembar monokorionik dapat mengembangkan kondisi di mana darah yang mengalir dari plasenta ke masing-masing janin tidak proporsional satu sama lain sehingga menyebabkan sindrom transfusi kembar-ke-kembar. Kadang-kadang salah satu janin kembar gagal untuk berkembang sepenuhnya dan terus menimbulkan masalah bagi kembarannya yang masih hidup. Satu janin bertindak sebagai parasit terhadap yang lain.
- Risiko komplikasi persalinan yang lebih tinggi, seperti malpresentasi, vasa previa, prolaps tali pusat, abruptio plasenta, belitan tali pusar, perdarahan postpartum.
- Risiko kematian perinatal yang lebih tinggi, yaitu 5 kali lebih tinggi untuk bayi kembar dua dan 6 kali untuk kembar tiga, dibandingkan dengan bayi tunggal. Angkanya lebih tinggi untuk kembar monokorionik daripada kembar dikorionik.
Tantangan
kehamilan kembar tidak berakhir dengan kelahiran. Keterlambatan bicara,
masalah kognitif dan motorik, masalah perilaku dan kesulitan interaksi
orangtua-anak tampaknya lebih umum pada anak kembar. Belum lagi
konsekuensi keuangan, sosial dan emosional dalam merawat bayi kembar.
Kehidupan
sehari-hari anak kembar memang menyenangkan untuk disaksikan, saat
mereka tumbuh bersama dengan kelucuan-kelucuannya. Namun, perawatan anak
kembar juga membutuhkan organisasi yang efisien. Tak lama setelah
lahir, Anda hampir selalu disibukkan sepanjang waktu. Merawat satu bayi
saja sudah repot, apalagi dua bayi sekaligus. Belum lagi perawatan untuk
kakak-kakaknya (bila ada) dan komitmen lain. Banyak ibu yang berasumsi
bahwa mereka dapat mengatasi kerepotan ini tanpa bantuan tetapi kemudian
menyadari bahwa mereka kewalahan. Inilah masa-masa di mana Anda perlu
melibatkan suami dengan pembagian kerja yang jelas dan menerima uluran
bantuan dari pengasuh anak, ibu, kerabat dan pihak lainnya. Menimba
pengalaman dari mereka yang telah lebih dulu memiliki bayi kembar juga
merupakan gagasan yang tidak boleh Anda lewatkan.
0 komentar:
Posting Komentar