RSS
Facebook
Twitter

Rabu, 05 Desember 2012

Selamat, Anda Memiliki Bayi Kembar!

Kabar bahwa Anda akan memiliki bayi kembar selalu merupakan sebuah kejutan. Tiba-tiba, semua hal yang telah dipersiapkan harus dikalikan dua: dua nama, dua set baju, dua gendongan, dua lemari, dua ayunan, dll. Namun, selain kegirangan bahwa Anda akan mendapatkan “bonus” bayi kembar, rasa ingin tahu dan kecemasan mungkin juga menyeruak mengenai kondisi yang luar biasa itu. Mengapa bisa kembar? Apa saja potensi risiko dari kehamilan kembar?
Istilah kehamilan kembar merujuk pada dua atau lebih bayi yang berbagi rahim yang sama dan biasanya terlahir pada hari yang sama. Ada dua jenis kehamilan kembar: kembar identik dan kembar fraternal.

Kembar identik

Kembar identik atau kembar monozigotik adalah hasil dari satu sel telur yang dibuahi oleh satu sperma untuk membentuk satu zigot yang kemudian membelah menjadi dua embrio. Mekanisme biologis yang mendorong pembelahan zigot menjadi dua embrio ini sampai sekarang masih misteri. Kedua embrio memiliki DNA yang sama dan selalu berjenis kelamin sama. Kedua embrio kemudian berkembang menjadi dua janin dalam rahim yang sama. Tergantung pada tahap di mana zigot membelah, kembar identik dapat berbagi kantung ketuban atau amnion yang sama (monoamniotik) atau tidak (diamniotik). Kembar identik diamniotik dapat berbagi plasenta yang sama (monokorionik) atau tidak (dikorionik). Semua kembar monoamniotik adalah monokorionik. Zigot yang membelah pada tahap awal akan menjadi kembar diamniotik dan dikorionik (“di-di“). Pembelahan zigot antara 4 sampai 8 hari setelah pembuahan biasanya menghasilkan kembar monokorionik-diamniotik (“mono-di“). Pembelahan antara 8 sampai 12 hari setelah pembuahan biasanya akan menghasilkan kembar monokorionik-monoamniotik (“mono-mono“) . Pembelahan setelah 12 hari dari pembuahan biasanya akan menghasilkan kembar siam.

Kembar fraternal

Kembar fraternal atau kembar non-identik terjadi ketika ketika ibu melepaskan dua telur yang dibuahi oleh dua sperma yang berbeda. Dua telur tersebut kemudian membentuk dua zigot– sehingga juga disebut kembar dizigotik– yang berkembang menjadi embrio dengan plasenta sendiri-sendiri. Kedua embrio berkembang menjadi janin yang mungkin berjenis kelamin sama atau berbeda. Dua pertiga dari semua kelahiran kembar fraternal berjenis kelamin sama dan sepertiga berjenis kelamin berbeda. Selama kehamilan, janin selalu memiliki dua plasenta dan dua kantung ketuban yang terpisah. Namun, terkadang saat lahir plasenta dapat terlihat seperti sebuah plasenta yang besar, karena setelah ditanamkan berdekatan satu sama lain keduanya menjadi seperti menyatu. Bayi kembar fraternal sebagian besar memiliki setengah genom yang sama, kadang lebih, kadang kurang. Itulah mengapa sebagian kembar fraternal lebih mirip satu-sama lain dan sebagian lain tidak. Mereka memang hanya dua saudara kandung yang kebetulan berbagi rahim yang sama pada waktu yang sama!
Pada kasus kembar fraternal yang sangat jarang, dua telur dibuahi pada waktu yang berbeda melalui dua atau lebih hubungan seksual, baik dalam satu siklus menstruasi (superfecundation) atau, lebih jarang, dalam kehamilan (superfetation). Hal ini dapat menyebabkan seorang wanita mengandung bayi kembar fraternal dengan ayah yang berbeda (yang merupakan setengah saudara kandung).

Angka kejadian

Kembar identik lebih jarang terjadi dibandingkan kembar fraternal. Sekitar dua pertiga dari semua kelahiran kembar adalah fraternal. Kembar identik terjadi pada sekitar 4 dari setiap 1.000 kelahiran, sedangkan kembar fraternal terjadi pada tingkat yang berbeda pada kelompok etnis yang berbeda dan pada usia ibu yang berbeda. Wanita yang lebih muda (di bawah usia 20) lebih sedikit memiliki kembar fraternal (sekitar 3 dari 1.000 kelahiran), sementara wanita usia 35 sampai 40 memiliki sekitar 14 dalam 1.000 kelahiran. Setelah usia 40, kejadiannya menurun lagi. Secara umum, angka kejadian kembar fraternal lebih tinggi dalam beberapa tahun terakhir, terutama dengan meningkatnya penggunaan obat kesuburan yang menyebabkan ovulasi ganda.
Kadang-kadang kehamilan kembar dapat melibatkan lebih dari dua janin, misalnya kembar tiga atau empat. Sebelum adanya obat perangsang ovulasi, kembar tiga jarang terjadi (sekitar 1 dari 8000 kelahiran) dan kembar lebih dari 3  sangat jarang sehingga nyaris tidak pernah terdengar. Kembar tiga identik adalah kondisi yang langka sekali. Kembar tiga non-identik (fraternal) atau kombinasi dua kembar identik dengan bayi ke-3 yang non-identik adalah kondisi yang lebih umum.
Pada umumnya, wanita hanya melepaskan satu sel telur di setiap ovulasi. Pada wanita tertentu, lebih dari satu sel telur dilepaskan dalam satu ovulasi, sehingga menyebabkan kembar fraternal. Studi menunjukkan bahwa kecenderuangan ini diwariskan dalam keluarga. Kemampuan untuk memiliki kembar fraternal diwariskan kepada seorang wanita dari ibu atau neneknya (baik dari sisi ayah atau ibunya). Oleh karena itu, jika Anda memiliki kehamilan kembar fraternal, Anda dapat mewariskan bakat genetik itu ke anak atau cucu perempuan Anda. Kembar fraternal juga lebih umum pada kelompok etnis Afrika dibandingkan etnis Asia atau Eropa. Berbeda dengan kembar fraternal, kembar identik dianggap sebagai kekhasan alami dan bukan merupakan sifat yang diwariskan dalam keluarga. Angka kejadian kembar identik cukup konstan di seluruh dunia, di semua kelompok etnis dan kelompok usia.

Risiko kehamilan kembar

Meskipun merupakan fenomena alami, kehamilan kembar dianggap berisiko tinggi. Kehamilan kembar harus dipantau dengan hati-hati selama kehamilan, terutama dalam tiga bulan terakhir. Beberapa risiko yang dapat terjadi adalah:
  • Janin lebih kecil. Janin kembar cenderung lebih kecil dibandingkan janin tunggal. Kembar fraternal cenderung berkembang lebih baik daripada kembar identik karena kembar fraternal selalu memiliki kantung ketuban sendiri, sehingga tidak bisa “mencuri” makanan dari kembar lainnya (seperti yang kadang-kadang terjadi pada kembar identik yang berada dalam kantung ketuban yang sama). Jika Anda memiliki kehamilan kembar, pastikan bahwa kehamilan Anda dipantau oleh dokter spesialis agar pengukuran janin Anda dapat secara akurat diambil setiap bulan. Jika janin tidak berkembang dengan baik, mungkin perlu pengawasan intensif di rumah sakit dan jika janin terlalu berisiko bila terus berada di rahim Anda, persalinan dengan pembedahan mungkin harus dilakukan.
  • Peningkatan risiko prematuritas. Karena ukuran rahim yang terbatas, kehamilan kembar sangat berpeluang untuk berakhir secara prematur. Rata-rata usia kehamilan kembar adalah 34-37 minggu. Secara khusus, ada risiko kelahiran prematur spontan yang tinggi pada kehamilan kembar jika sang ibu pernah melahirkan prematur spontan pada kehamilan tunggal sebelumnya. Sebagaimana diketahui, kelahiran prematur dapat memiliki berbagai konsekuensi kesehatan pada bayi.
  • Risiko kelainan bawaan yang lebih tinggi (2-4 kali dari kehamilan tunggal). Insiden cerebral palsy pada bayi kembar dua adalah 1-1,5% dan kembar tiga adalah 7-8%.
  • Risiko komplikasi kehamilan yang lebih tinggi, seperti hiperemesis gravidarum, polihidramnion, pra-eklampsia, anemia, perdarahan antepartum. Kembar monoamniotik atau monoamniotik-monokorionik dapat menyebabkan komplikasi kehamilan. Misalnya. tali pusar dari kembar monoamniotik dapat terbelit sehingga mengurangi atau mengganggu suplai darah ke janin. Kembar monokorionik dapat mengembangkan kondisi di mana darah yang mengalir dari plasenta ke masing-masing janin tidak proporsional satu sama lain sehingga menyebabkan sindrom transfusi kembar-ke-kembar. Kadang-kadang salah satu janin kembar gagal untuk berkembang sepenuhnya dan terus menimbulkan masalah bagi kembarannya yang masih hidup. Satu janin bertindak sebagai parasit terhadap yang lain.
  • Risiko komplikasi persalinan yang lebih tinggi, seperti malpresentasi, vasa previa, prolaps tali pusat, abruptio plasenta, belitan tali pusar, perdarahan postpartum.
  • Risiko kematian perinatal yang lebih tinggi, yaitu 5 kali lebih tinggi untuk bayi kembar dua dan 6 kali untuk kembar tiga, dibandingkan dengan bayi tunggal. Angkanya lebih tinggi untuk kembar monokorionik daripada kembar dikorionik.
Tantangan kehamilan kembar tidak berakhir dengan kelahiran. Keterlambatan bicara, masalah kognitif dan motorik, masalah perilaku dan kesulitan interaksi orangtua-anak tampaknya lebih umum pada anak kembar. Belum lagi konsekuensi keuangan, sosial dan emosional dalam merawat bayi kembar.
Kehidupan sehari-hari anak kembar memang menyenangkan untuk disaksikan, saat mereka tumbuh bersama dengan kelucuan-kelucuannya. Namun, perawatan anak kembar juga membutuhkan organisasi yang efisien. Tak lama setelah lahir, Anda hampir selalu disibukkan sepanjang waktu. Merawat satu bayi saja sudah repot, apalagi dua bayi sekaligus. Belum lagi perawatan untuk kakak-kakaknya (bila ada) dan komitmen lain. Banyak ibu yang berasumsi bahwa mereka dapat mengatasi kerepotan ini tanpa bantuan tetapi kemudian menyadari bahwa mereka kewalahan. Inilah masa-masa di mana Anda perlu melibatkan suami dengan pembagian kerja yang jelas dan menerima uluran bantuan dari pengasuh anak, ibu, kerabat dan pihak lainnya. Menimba pengalaman dari mereka yang telah lebih dulu memiliki bayi kembar juga merupakan gagasan yang tidak boleh Anda lewatkan.

0 komentar:

Posting Komentar