RSS
Facebook
Twitter

Rabu, 05 Desember 2012

Selama kehamilan, produksi insulin harus ditingkatkan. Pada beberapa wanita peningkatan ini tidak cukup sehingga menyebabkan pengaturan gula darahnya memburuk. Gula darahnya menjadi terlalu tinggi, terutama setelah makan. Peningkatan gula darah yang tinggi ini menggambarkan kondisi yang disebut diabetes kehamilan (gestational diabetes).

 

Bahaya diabetes kehamilan

Diabetes kehamilan berisiko menimbulkan komplikasi kehamilan yang membahayakan ibu hamil dan bayinya. Risiko komplikasi bagi ibu hamil mencakup hipertensi kehamilan (pre-eklamsia), edema (pembengkakan), cairan ketuban terlalu banyak, melahirkan bayi lebih besar dari ukuran normal (makrosomia) dan persalinan prematur. Potensi risiko untuk bayinya termasuk penyakit kuning, gula darah rendah dan kesulitan bernafas saat lahir.
Bayi yang ibunya terkena diabetes kehamilan cenderung memiliki berat badan besar karena dia harus membuat insulin ekstra untuk mengontrol gula darah yang tinggi, sehingga cadangan lemak dan jaringannya besar. Hal ini dapat membuat proses kelahirannya sulit dan seringkali harus melalui operasi caesar. Bayi tersebut juga dapat memiliki gula darah rendah (hipoglikemia) setelah lahir karena tingkat insulin tubuhnya yang tinggi. Beberapa studi menunjukkan bahwa bayi yang lahir dari ibu yang menderita diabetes kehamilan lebih berisiko terkena diabetes tipe 2 dan obesitas di usia dewasanya.

 

Penyebab dan faktor risiko

Penyebab diabetes kehamilan diduga karena kebutuhan insulin yang meningkat sampai 2-3 kali lebih tinggi selama kehamilan. Di sisi lain, sejumlah hormon yang diperlukan untuk mendorong pertumbuhan janin bertindak berlawanan dengan insulin. Jika efek hormon-hormon melebihi kemampuan ibu untuk memproduksi insulin yang cukup, kadar glukosa darah akan meningkat.
Wanita yang hamil pada usia di atas 30 tahun berisiko lebih tinggi terkena gangguan ini. Faktor risiko lain adalah keturunan (terutama bila orang tua atau saudara kandungnya memiliki diabetes tipe 1 atau tipe 2), kelebihan berat badan (BMI lebih dari 25 kg/m2), pernah menderita diabetes kehamilan sebelumnya, dan riwayat penyakit sindrom ovarium polikistik (PCO).

 

Gejala

Diabetes kehamilan biasanya tidak menimbulkan gejala apapun. Bila ada gejala, keluhan yang mungkin dirasakan adalah gejala umum diabetes seperti rasa haus terus-menerus, sering buang air kecil, dan cepat lelah.

 

Diagnosis

Bila Anda termasuk dalam kelompok berisiko dan dicurigai mengembangkan diabetes kehamilan, pada usia kehamilan 24 s.d. 30 minggu dokter mungkin akan meminta Anda menjalani skrining yang disebut tes tantangan glukosa (glucose challenge test). Dalam tes ini Anda diminta meminum cairan manis (larutan glukosa) dan diambil sampel darah Anda satu jam kemudian.
Jika bacaan glukosa darah Anda tinggi, Anda mungkin diminta menjalani pemeriksaan lanjutan yang disebut tes toleransi glukosa (glucose tolerance test) pada hari lain untuk mengkonfirmasi diagnosis. Dalam tes ini, Anda akan diminta mengkonsumsi minimal 150 mg karbohidrat selama tiga hari dan kemudian berpuasa selama 14 jam. Sampel darah Anda lalu akan diambil untuk mengukur kadar glukosa darah puasa. Selanjutnya, Anda akan diminta meminum cairan manis dengan volume lebih besar atau konsentrasi lebih pekat dari yang Anda minum dalam tes skrining. Sampel darah Anda kemudian akan diambil dan dites setiap jam selama tiga jam berikutnya. Hasil kedua tes itu akan memastikan apakah Anda terkena diabetes kehamilan.

 

Pengelolaan

Diabetes kehamilan adalah jenis diabetes temporer yang menghilang sendiri setelah bayi lahir. Selama kehamilan, diabetes dapat dikelola melalui diet dan olahraga, di antaranya:
  • Meningkatkan jumlah latihan rendah impak yang aman seperti berenang, berjalan atau senam kehamilan
  • Menjaga jumlah lemak yang Anda makan
  • Mengurangi asupan garam
  • Menambah porsi buah dan sayuran dalam makan sehari-hari.
Pengukuran gula darah teratur juga diperlukan untuk memastikan kadarnya tidak melonjak terlalu tinggi, terutama setelah makan. Jika kadar gula darah tetap tinggi, Anda mungkin perlu mendapatkan suntikan insulin.

 

Pencegahan

Kelebihan berat badan merupakan faktor risiko utama diabetes kehamilan. Anda yang berberat badan di atas normal dianjurkan untuk menurunkan berat badan sebelum kehamilan. Faktor risiko lain seperti keturunan, usia dan riwayat penyakit adalah hal yang di luar kontrol Anda.

0 komentar:

Posting Komentar